Kamis, 12 Mei 2016



|| TRIK SUPAYA TETAP HANGAT SAAT TIDUR DI GUNUNG ||

Tidur di alam terbuka memang satu pengalaman yang tak akan terlupakan. Terlelap sambil berteman suara alam yang seakan melantunkan harmoni selaras yang membuat istirahat kian nyenyak. Terlebih, kalau kamu berkemah di tempat yang sudah lama diidam-idamkan.

Berada di satu ketinggian tertentu, udara pun terasa lebih dingin. Sudah mengenakan berbagai peralatan yang menepis rasa dingin, tapi rasanya tak cukup juga. Supaya udara dingin itu tak mengganggu keasyikan berkemahmu, trik-trik berikut ini yang jangan sampai terlupakan.

Letakkan wadah berisi air hangat di perut. Kalau kamu membawa botol atau tempat minum, isi dengan air hangat dan letakkan di perut. Cara ini paling baik dilakukan saat kamu sedang merebahkan tubuh. Hangat air ini akan menyebar hingga ke seluruh tubuh dan membuatmu tak kedinginan.

Lompat-lompat kecil sebelum masuk ke tenda untuk tidur. Pergerakan ini bisa menyebabkan panas tubuh meningkat seketika. Sehingga saat tidur, tubuhmu tak akan kedinginan. Mungkin akan sedikit terlihat konyol, namun trik ini berhasil untuk menepis dingin yang menyerang tubuh.

Tidur berhimpitan dengan teman. Mungkin kamu juga sudah tahu kalau tubuh manusia itu menghasilkan panas yang relatif konstan. Saat kedinginan, siasati dengan tidur saling berhimpitan dengan teman setendamu, sehingga panas tubuh kalian yang akan saling menjaga dari hawa dingin.

Mengenakan topi/penutup kepala. Tak ada cara yang lebih baik dari menjaga kepalamu tetap hangat. Kalau bagian atas tubuh sudah kedinginan, maka sisanya akan lebih mudah terserang. Mengenakan penutup kepala/buff/bandana/topi kupluk bisa jadi salah satu solusi untuk mencegah hal itu terjadi. Kalau bisa, bawa dua topi untuk berjaga-jaga.

Jangan konsumsi minuman yang mengandung alkohol. Mungkin untuk beberapa saat, alkohol akan membuatmu hangat, namun efeknya akan hilang dengan cepat. Kalau sudah begitu, kamu malah terserang dehidrasi yang bisa membuatmu jadi merasa lebih dingin di setiap pergerakanmu.

Pilih peralatan yang tepat. Gunakan jaket, celana, sleeping bag dan berbagai macam peralatan lain yang tepat. Walau terkadang menghabiskan biaya yang sedikit lebih banyak, namun lebih baik hal itu dilakukan sebelum kamu kedinginan yang nantinya berpotensi mengakibatkan kematian.

Menikmati dingin yang sewajarnya sambil berteman suara alam yang begitu menghipnotis, tentu membuatmu rindu akan alunan harmoni alam yang tak tergantikan. Kalau pernah membaca trik lain supaya tak kedinginan saat berkemah, silakan dituliskan di kolom komentar..

Source; bintang.com/lifestyle/read/2327546/gunakan-6-trik-ini-supaya-tubuhmu-tetap-hangat-saat-berkemah

|| TIPS PACKING TAS PUNGGUNG ||
1. Sebelum mulai memasukkan barang bawaan sebaiknya matras yang kita bawa kita masukkan secara melingkar dalam tas carier hal ini berfungsi untuk menjadi frame tas agar penataannya lebih rapi, dan usahakan dilapisi dengan tas plastik seukuran tas carier yang tahan air.

2. Selanjutnya mulai masukkan barang bawaan yang dalam perjalanan tidak seberapa diperlukan penggunaannya, misalnya sleeping bag, pakaian ganti, perlengkapan tidur taruhlah di bagian paling bawah karena baru akan digunakan malam hari atau pada saat kita ngecamp atau membangun tenda.


3. Selajutnya barang yang kita masukkan lagi adalah berbagai macam perlengkapan memasak seperti nesting, kompor dan bahan bakar (seperti gas elpiji tabung kecil, spirtus atau parafin) serta logistik, namun ada baiknya logistik yang di bawa bisa ditata sedemikian rupa agar lebih menghemat ruang dalam tas kita. Misalnya memasukkan beras, telur, gula, kopi dan minuman sachet lainnya kedalam nesting (tempat memasak). Manfaatkan seefisien mungkin setiap ruang dalam tas kita. Perlu diingat juga harus dipisahkan antara barang-barang yang berbau menyengat/bahan kimia tertentu seperti bahan bakar harus dipisahkan dari makanan dan minuman lainnya.

4. Memperhatikan keseimbangan antara bawaan kita di sisi tas sebelah kanan dan sebelah kiri adalah hal yang penting dilakukan, karena hal ini berguna agar bagian pundak lebih nyaman saat mengangkat rangsel. Selain itu juga memudahkan kita menjaga keseimbangan saat kita melewati medan yang rawan atau pinggiran sebuah jurang. Usahakan agar semua barang bawaan bisa dimasukkan dalam tas, jangan ada yang menggelantung diluar tas, karena akan mengganggu kosentrasi kita di saat barang tersebut tersangkut sesuatu di perjalanan.

5. Letakkan bawaan terberat seperti tenda dibagian atas carier kita, hal ini dimaksudkan agar seluruh beban berada di pundak, bukan berada di pinggang atau punggung. Karena bagian pundak tubuh kita lebih kuat dibandingkan pinggang atau punggung. Membagi berat seimbang dipundak kiri dan kanan secara merata akan membuat kita merasa lebih nyaman dalam mengangkat beban, jangan memaksakan pundak kanan atau pundak kiri kita mengangkat beban yang lebih berat. Barang lain yang perlu ditaruh dibagian atas carier kita adalah raincoat atau jas hujan, karena cuaca di gunung sering berubah-ubah, hal ini memudahkan kita mengambilnya disaat cuaca berubah menjadi mendung dan turun hujan.

6. Bawalah sebuah tas tambahan kecil untuk membawa barang-barang yang bisa tiba-tiba dipergunakan dalam perjalanan, seperti Hp, Kamera, obat-obatan P3K, makanan dan minuman ringan atau barang keperluan pribadi lainnya seperti topi, senter dll.

Source; wisesatravel.com/2014/06/6-tips-packing-carier-yang-benar.html

Jumat, 26 Februari 2016

Obat Yang Wajib Dibawa Pendaki

Bagi anda yang ingin melakukan pendakian, memang ada serangkaian persiapan yang harus anda lakukan agar pendakian menuju puncak bisa berjalan dengan lancar mulai dari persiapan fisik, informasi yang dibutuhkan, peralatan, kebutuhan makanan, sampai pada obat yang harus dibawa saat mendaki. Mempersiapkan segala obat yang harus dibawa saat mendaki ini sangat penting, karena bagaimanapun kita tidak bisa mengetahui apa yang akan terjadi ketika berhadapan dengan alam.

Beberapa hal yang mungkin akan mengganggu pendakian sehingga membutuhkan obat adalah cuaca yang tidak menentu dan pada akhirnya menggangu kondisi tubuh, gangguan binatang, atau gangguan laiya. Lalu apa saja sih obat yang harus dibawa saat mendaki? Bagi anda yang ingin mengetahuinya anda bisa menyimak pembahasan kami kali ini.
  1. Anti inflamasi non steroid (AINS)
    Obat yang harus dibawa saat mendaki yang pertama adalah obat anti inflamasi yang digunakan untuk mengatasi gangguan kesehatan yaitu peradangan. Gangguan kesehatan yang satu ini biasanya ditandai dengan timbulnya gagal fungsi, bengkak, nyeri, merah, dan juga panas. Ada beberapa obat yang masuk kedalam jenis AINS seperti berikut ini :
  • Paracetamol, obat ini untuk mengatasi gangguan kondisi demam dan juga beberapa rasa nyeri pada otot sedni, sakit kepala, nyeri haid, gigi, influenza. Perlu anda ketahui bahwa obat ini juga memiliki efek samping seperti muntah, mual, dan gatal.
  • Asam mefenamat, Obat yang harus dibawa saat mendaki ini berguna untuk membantu mengurangi sakit nyeri ringan atau sedang. Sedangkan untuk efek sampingnya sendiri adalah konstipasi, nyeri perut, muntah, mual, dan juga diare.
  • Catarflam, obat yang ini bisa anda gunakan untuk membantu menurunkan demam dan nyeri. Sedangkan untuk efek sampingnya sendiri yaitu usus dan lambung.
  1. Obat penyakit maag
    Maag merupakan penyakit bagian saluran pencernaan dimana lambung dalam keadaan kosong namun tetap menjalankan proses sehingga akan menimbulkan rasa nyeri. Untuk mengatasi penyakit maag ini ada beberapa Obat yang harus dibawa saat mendaki.
  • Omeprazole, obat yang satu ini biasanya digunakan untuk mengatasi penyakit maag dalam keadaan sudah parah atau kronis.
  • Antasida, obat yang satu ini digunakan untuk mengatasi penyakit maag karena memiliki fungsi untuk menetralkan asam basa dalam lambung karena mengandung asam basa. Anda bisa mencari obat yang mengandung zat yang satu ini.
  1. Obat untuk diare
    Penyakit yang biasa dialami oleh seorang pendaki adalah diare yang disebabkan oleh makanan yang dimakan pada saat sebelum mendaki gunung dan salah satunya adalah mie instan. Jika anda ingin mendaki gunung dan tidak ingin mengalami diare berkepanjangan berikut beberapa Obat yang harus dibawa saat mendaki yang bisa digunakan untuk mengatasi diare.
  • Attapulgite, bagi anda yang terserang penyakit diare anda bisa mengkonsumsi 1,2 sampai 1,5 gram sesudah mengalami BAB.
  • Loperamide, untuk obat yang satu ini anda bisa meminumnya baik untuk sebelum BAB ataupun sesudahnya.
  1. Mual dan muntah
    Selanjutnya, obat yang harus dibawa saat mendaki adalah obat untuk mengatasi ganguan mual dan muntah. Berikut beberapa jenis obat untuk mengatasi hal tersebut.
  • Dimendrinat, untuk obat ini anda bisa menyebutnya dengan obat dengan nama antimo yang biasa digunakan untuk mengatasi mual atau muntah pada saat berpergian menggunakan alat transportasi.
  • Metoclorpramid, untuk jenis yang ini anda bisa mengkonsumsinya dalam 3 kali sehari dengan takaran 5 sampai 10mg.
Itulah beberapa obat yang harus dibawa saat mendaki, jadi sebelum anda berniat untuk menikmati keindahan alam dari ketinggian, anda bisa membeli terlebih dahulu obat yang harus dibawa saat mendaki ini di apotek terdekat.
Sumber : Disini

Kamis, 25 Februari 2016

Hipotermia

Definisi Hipotermia
Hipotermia adalah kondisi dimana mekanisme tubuh mengalami drop dan kesulitan saat upaya pengaturan suhu tubuh dalam mengatasi tekanan suhu dingin disekitarnya.
Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh inti manusia jatuh jauh dibawah suhu tubuh normalnya. Hal ini dapat dengan mudah menimpa orang yang bila terkena angin dingin atau dalam keadaan basah yang terlalu lama. Kondisi ini sering dijumpai khususnya oleh para pendaki gunung.
Gejala awal penderita, saat suhu tubuh mulai menurun drastis, ia akan menggigil sebagai bentuk upaya tubuh menghangatkan diri, setelah itu tiba dimana tubuh kehilangan banyak energi, hingga batas energi penderita habis lalu memasuki fase kritis, saat-saat dimana jika tak tertolong bisa berakhir kepada kematian.
Add caption

Cara Mencegah Hipotermia
Berikut beberapa tips untuk mencegah serangan hipotermia:
  1. Selalu lengkapi pendakian dengan perlengkapan sesuai prosedur pendakian, seperti contohnya jaket gunung (polar didalam, anti air dan anti angin), celana lapangan quickdry yang saat basah cepat mengering, sleeping bag, kaos kaki, sarung tangan polar, raincoat atau jas hujan.
  2. Hindari kontak dengan air secara langsung. Jika hujan turun segera kenakan jas hujan, walaupun hujan yang turun tidak terlalu lebat atau masih rintik-rintik. Hujan yang rintik inilah yang seringkali menjadi penyebab lalainya pendaki yang dengan gengsinya beresiko terserang hipotermia.
  3. Jangan pernah mendaki dengan menggunakan celana jeans! celana jeans akan sangat sulit kering jika terkena basah baik oleh keringat maupun air hujan.
  4. Jangan berlama-lama mengenakan pakaian basah, pakaian basah adalah faktor utama penyebab turunnya suhu tubuh. Segera ganti dengan pakaian yang kering.
  5. Pastikan tidur dalam kondisi yang hangat, minimal tidak kedinginan. Alasi alas tidur dengan matras, gunakan sleeping bag, lapis tubuh dengan jaket tebal berbahan polar didalamnya, gunakan kupluk, double kaos kaki, juga pakai sarung tangan polar. Pastikan tidur anda nyaman dan aman dari hawa dingin.

Cara Mengatasi Hipotermia
Penjelasan cara mengatasi penderita hipotermia dibedakan berdasar kondisi penderita, penderita dalam keadaan sadarkan diri atau dalam keadaan tidak sadarkan diri.
Penderitan dalam keaadaan sadarkan diri
  1. Ganti baju basah, dengan baju kering.
    Seperti disebutkan diatas, pakaian dalam keadaan basah lah yang bisa menjadi faktor utama serangan hipotermia datang. Ganti segera baju dan celana yang basah dengan pakaian yang kering nan hangat. Ganti secara perlahan, harus hati-hati karena tubuh penderita sangat rentan dengan goncangan.
  2. Kasih minuman hangat.
    Selanjutnya beri minuman hangat. Minuman yang hangat akan membantu tubuh untuk mengembalikan suhu tubuh yang hilang. Contohnya coklat hangat atau teh hangat.
  3. Kasih makanan berkalori tinggi.
    Dalam usaha menyeimbangkan suhu tubuhnya manusia membutuhkan kalori yang tinggi, karena itu sangat disarankan penderita dibantu untuk mengkonsumsi makanan yang berkalori tinggi seperti sereal, sup hangat, coklat dan minuman manis lainnya.
  4. Ajak bergerak.
    Jika kondisi sudah membaik, penderita sudah mulai merasakan hangat di tubuhnya. Selanjutnya ajak penderita untuk bergerak, ajaklah ia berolahraga kecil agar tubuhnya maksimal dalam menghasilkan suhu tubuh. Tapi ingat jangan sampai membuat penderita terlalu lelah dan mengeluarkan keringat, karena jika berkeringat maka akan membuat pakaiannya basah dan bisa menimbulkan dingin datang kembali.
  5. Buat api unnggun di sekitar.
    Usaha terakhir anda bisa membuat api unggun di sekitar guna menangkis udara dingin sekitar. Pastikan api unggun yang dibuat aman dan tidak membahayakan sekitar tenda.
Penderita dalam keadaan tidak sadarkan diri
Kondisi kedua adalah ketika kondisi penderita sudah kritis dan tidak sadarkan diri.
  1. Ganti baju basah, perlahan.
    Pertama ganti bajunya yang basah perlahan, ganti dengan pakaian yang kering. Ingat harus hati-hati dan perlahan.
  2. Masukkan kedalam sleeping bag.
    Selanjutnya, jika sudah diganti dengan baju yang kering kemudian masukkan penderita kedalam sleeping bag dan lapisi dengan lapisan yg hangat, seperti jaket dan juga selimut.
  3. Buka bajunya peluk tubuhnya. kulit ketemu kulit.
    Jika memungkinkan buka bajunya dan peluk tubuhnya (dengan keadaan sama-sama tidak berpakaian), kulit ketemu kulit, dipercaya atau tidak ini akan membantu mempercepat peningkatan suhu tubuh.
  4. Upayakan agar penderita segera sadarkan diri.
    Tepuk-tepuk pipinya, ajak bicara. sebut namanya terus hingga ia sadarkan diri.
  5. Jika sudah sadarkan diri lakukan penanganan seperti point diatas “penanganan saat penderita dalam kondisi sadarkan diri”
Demikian semoga bermanfaat. Salam 

Rabu, 24 Februari 2016

Teknik Bernafas dan Doping Saat Mendaki Gunung

Buat kamu yang sering naik gunung pastinya bernafas sering sekali menjadi kendala sendiri. Ada berbagai kendala saat mengatur nafas seperti mudah lelah, nafas terengah – engah dan lain sebagainya. Pasti kamu punya teknik nafas yang berbeda – beda selama mendaki gunung kan.

Berikut adalah beberapa teknik melahap tanjakan gunung :
  • Sebisa mungkin hiruplah nafas lewat hidung dan keluarkan lewat mulut.
  • Atur ritme saat melangkah. Jangan terlalu cepat maupun terlalu lambat. Kalau mau cepat, ya stabil cepat. Jika mau lambat, ya stabil lambat.
  • Istirahatlah secukupnya, jangan terlalu lama. Bisa menyebabkan males gerak.
  • Sebisa mungkin kurangi mengobrol untuk mengurangi nafas ngos – ngosan
  • Bernafast lewat mulut, tekuk lidah hingga hingga ujung lidah menyentuh langit – langit mulut.
  • Saat summit attack / muncak bisa teknik 1 -2, 1 kali langkah 2 kali nafas atau disesuaikan dengan kondisi badan. Ada juga yang menggunakan teknik 5-1. 5 langkah kaki, 1 kali hirup nafas. 
  • Nafas ikuti irama. Sesekali ambil nafas pelan lalu buang pelan – pelan agar jantung juga istirahat sebentar.
  • Mengurangi konsumsi air berlebihan. Minum terlalu banyak akan membuat detak jantung lebih berdetak kencang. Sebaiknya minumlah untuk membasahi tenggorokan dan bibir saja. 
  • Perbanyak kegiatan berenang agar nafas lebih teratur, mengalir seperti bernafas di daratan
  • Istirahatlah di tempat yang datar.
  • Berhentilah merokok saat sedang mendaki / berjalan.
  • Jangan terlalu lama istirahat karena akan membuat suhu badan menjadi dingin, kalau sudah dingin makan akan butuh waktu lagi untuk menyesesuaikan diri dan tenaga lebih mudah berkurang.
  • Jalan 15 menit istirahat 2 menit.
  • Jika jalurnya sangat nanjak dan tidak ada bonus atau jalur bikin bosan biasanya suka di gaspool paling awal setelah itu jalan sesuai ritme.
  • Saat istirahat sebentar usahakan tetap berdiri.
  • Saat istirahat lama, jangan menekuk kaki. Hal ini dimaksudkan agar kaki kita tidak mengalami kram.

Berbagai Teknik Doping Saat Mendaki Gunung :
  • Mengunyah gula merah
  • Cokelat
  • Makan / ngemut permen Frozz rasa orange.
  • Cokelat coki – coki
  • Air
  • Kopi saat istirahat
  • Pocari Sweat
  • Minuman Berenergi.
  • Asupan kalori

Sumber : Disini

Selasa, 23 Februari 2016

Cewek Backpackeran Sendiri? Why Not :)

Tren jalan-jalan saat ini sedang mewabah. Bukan hanya jalan-jalan di dalam kota, bahkan sampai ke luar kota dan luar negri. Salah satu gaya jalan-jalan yang cukup menantang di kalangan anak muda adalah gaya backpacker.

Backpacker menjadi pilihan banyak orang dalam melakukan perjalanan wisata yang mudah dan sederhana. Perjalanan menjadi lebih fleksibel dan santai. Istilah backpacker sendiri muncul dari kata backpack atau ransel, tas yang mudah dibawa kemana-mana dan muat banyak barang. Mungkin kemudahan dalam membawa backpack inilah yang memunculkan istilah backpacker, yaitu jalan-jalan dengan cara yang mudah dan mandiri.


Backpacker dalam arti sesungguhnya merupakan wisawatan yang ingin berlibur dengan budget terbatas dengan hanya membawa satu tas ransel dan mengandalkan lingkungan sekitar.

Saat ini, backpacker style tidak hanya dimiliki oleh kaum pria. Para wanita pun ingin tampil eksis mensejajarkan diri dengan para pria. Namun perlu diingat bagi para wanita, wanita lebih rawan mengalami tindak kriminal saat jalan-jalan. Untuk itu perlu persiapan matang ketika ingin melakukan sebuah perjalanan.

Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum backpacker-an agar aman dan nyaman dalam berpetualangan.

1. Tentukan Tujuan
Ini adalah langkah awal ketika ingin pergi berpetualang. Dengan mengetahui lokasi tujuan, kita bisa menentukan perencanaan yang baik. Ada orang yang memiliki gaya travelling dengan memilih lokasi secara acak, yang penting berangkat dulu dan baru di lokasi menentukan mau kemana lagi selanjutnya. Ini terlalu beresiko untuk wanita, apalagi bagi pemula.


2. Dokumen Perjalanan
Dokumen seperti identitas diri atau paspor dipersiapkan dengan baik. Gunakan sabuk atau tempat penyimpanan uang khusus yang dipakai di balik pakaian. Simpan uang tunai dan paspor atau dokumen penting lainnya di tempat itu. Ada beberapa backpacker wanita menyimpan uang tunai di balik kaus kaki, sehingga dalam keadaan genting sekalipun masih memiliki uang cadangan.


3. Transportasi
Ketika memesan moda transportasi, usahakan jadwal tiba di lokasi yang dituju pagi atau siang. Ini untuk memudahkan dan memberi rasa nyaman karena suasana masih terang. Jika tiba malam hari, cenderung lebih sulit untuk beradaptasi dengan kondisi sekitar.

Selama di perjalanan, hindari situasi ketika hanya berdua saja dengan lawan jenis. Usahakan mencari teman dengan sesama wanita, sehingga bisa sharing biaya perjalanan dan menjadi teman ngobrol selama perjalanan.


4. Penginapan
Setelah memesan moda transportasi, langkah selanjutnya adalah cari penginapan. Ini sangat penting untuk memastikan sudah ada tempat untuk bermalam, paling tidak untuk hari pertama.
Bagi kaum pria, lebih mudah mencari penginapan. Berbeda dengan wanita yang perlu memperhatikan faktor keamanan, kebersihan dan sudah barang tentu yang sesuai pula dengan kantong.



5. Taksi Resmi
Setelah mendapatkan penginapan, tanyakan kepada recepsionist-nya cara menuju ke penginapan. Jika naik kendaraan umum, berapa biayanya dan berapa lama perjalanannya. Jika naik taksi, pastikan menggunakan taksi resmi. Di beberapa bandara di Indonesia, terkadang banyak taksi gelap yang akan menyusahkan kita. Artinya, tanyakan juga ke penginapan nama taksi yang direkomendasikan agar aman dan nyaman.

Sebelum naik taksi, perhatikan nomor plat dan nomor taksi tersebut. Perhatikan juga papan nama sang pengemudi. Setelah di dalam taksi, kuncilah pintu dengan benar. Tak sedikit tindakan kriminal terjadi pada wanita saat berada di taksi.



6. Tersesat
Jika tersesat di jalan, jangan biasakan untuk membuka peta di jalan. Ini menunjukan bahwa kita adalah seorang turis yang tersasar. Carilah tempat yang tidak terbuka oleh umum dan dengan tenang bukalah peta. Jika tidak mengetahui arah jalan, lebih baik tanyakan langsung kepada polisi.

Bagaimana kalau ada yang memberi tumpangan gratis?
Sebaiknya jangan sekali-kali menerima tumpangan orang asing. Menumpang kendaraan orang lain merupakan sesuatu yang biasa terjadi di beberapa negara di dunia. Tapi ingat, kita masih asing di sebuah tempat yang baru. Lebih baik menunggu taksi atau kendaraan umum lainnya meski harus menunggu lama.


7. Tas Ransel
Bawalah barang-barang yang dapat dengan mudah dibawa dalam sekali angkut. Saat ini banyak dijual model tas ransel yang bisa digunakan untuk backpacker-an dengan kapasitas besar. Hindari terlalu banyak tas yang akan merepotkan. Bawa juga ransel atau tas kecil untuk membawa barang-barang yang diperlukan pada hari itu, dan tinggalkan sisanya di penginapan.


8. Pakaian
Ini adalah hal yang sering terlupakan oleh wanita selama melakukan petualngan. Cara berpakaian seharusnya bisa dibedakan antara perjalanan untuk bisnis atau jalan-jalan. Apalagi solo backpacker atau berpetualangan sendirian. Untuk menghindari hal-hal tak diinginkan, berpakaianlah seperti layaknya para perempuan sekitar selama perjalanan.

Misalnya jika berpetualang ke daerah Timur Tengah dan negara Asia lainnya, kenakan pakaian berlengan panjang, dengan celana ataupun rok yang menutupi seluruh bagian kaki. Jangan sampai kita menggunakan pakaian yang mencolok dan tidak sesuai dengan norma masyarakat sekitar.

Sebaiknya, sebelum berangkat, lakukanlah penelitian kecil-kecilan mengenai budaya lokal dan bahasa tubuh mereka. Bersikaplah bersahabat kepada sesama pelancong dan tentunya kepada orang lokal. Bertemanlah dengan mereka, khususnya dengan penduduk lokal yang sama-sama perempuan. Selain kita bisa banyak mendapat cerita dari mereka, tentunya bisa mendapat makan siang gratis, bahkan penginapan gratis di rumah mereka ;)

Jangan kenakan terlalu banyak perhiasan, atau mengeluarkan peralatan teknologi seperti telepon genggam di tempat umum. Karena ini akan mengundang orang yang berniat jahat.



9. Keamanan/Pertahanan Diri
Jika mengalami tindak kejahatan, jangan segan untuk berteriak. Karena dengan berteriak akan mengundang perhatian orang sekitar untuk ingin tahu apa yang terjadi. Hal ini akan membantu dalam mencari jalan keluar masalah yang sedang dihadapi.


10. Berdoa, berdoa dan berdoa
Jangan lupa untuk berdoa sebelum berangkat, selama di perjalanan, dan ketika tiba di tempat tujuan. Pastikan juga untuk menunaikan sholat dimanapun kita berada, bepergian bukanlah alasan untuk meninggalkan kewajiban kepada Sang Pencipta keindahan dunia ini.

Selamat Backpackeran Ladies :D

Sumber : Disini

7 Aplikasi Berguna untuk Traveler, Apa Saja?

Era teknologi seperti sekarang ini harus benar-benar dimanfaatkan oleh traveler. Saat melakukan aktivitas jalan-jalan, selain perlengkapan pakaian, uang, jaket, topi, tas, dan kamera, kamu juga perlu mempersiapkan aplikasi traveling untuk mempermudah aktivitas kamu.


Berikut kami pilihkan 7 aplikasi yang berguna buat kamu selama liburan :)

1. Peta dan navigasi
Jenis aplikasi pertama yang harus ada di gadget traveler adalah aplikasi peta dan navigasi, alias penunjuk arah. Ada beberapa aplikasi yang bisa traveler coba. Yang paling gampang dan cukup diandalkan adalah Google Maps, atau yang terbaru dan cukup ngetren adalah Waze.

Interface Waze yang cukup menarik membuat traveler bisa dengan mudah mendapat arahan menuju destinasi yang ingin traveler datangi. Selain itu, Waze juga memungkinkan traveler mendapatkan informasi dari pengguna Waze lainnya untuk mengkalkulasi daerah-daerah macet dan menyediakan rute yang paling efisien untuk menuju tempat tujuan.

Dengan aplikasi peta dan navigasi, traveler bisa merancang rencana perjalanan dengan akurat. Ketika sedang traveling, aplikasi ini juga membantu mobilitas traveler.


2. Aplikasi pemesanan
Ada banyak aplikasi pemesanan yang bisa traveler coba, mulai dari Agoda sampai AirBnB, yang berasal dari luar negeri hingga Traveloka dan Tiket.com yang produk dalam negeri. Semuanya punya keunggulan masing-masing. Mulai dari pesan hotel, sampai pesan tiket pesawat.

Aplikasi pemesanan hotel akan sangat membantu traveler dalam rangka merencanakan liburan impian. Apakah ingin liburan 3 hari 2 malam atau bahkan seminggu, semuanya bisa dipesan dari gadget yang berada di genggaman tangan Anda. Dari jauh-jauh hari sebelum liburan, hingga di detik terakhir hendak berangkat pun bisa!


3. Konverter mata uang
Tak kalah penting dengan jenis aplikasi lainnya, aplikasi konverter mata uang juga wajib untuk traveler miliki di gadget pribadi. Saat keluar negeri, aplikasi ini sangat penting agar traveler tidak kena tipu money changer lokal. Misalnya ada aplikasi The Converted yang bisa traveler coba install.

Seringnya karena kurang informasi, traveler diakali oleh pedagang yang curang. Namun setelah ada aplikasi The Converted, hal itu bisa diminimalisasi. Selain mata uang, The Converted juga bisa untuk mengonversi satuan yang tidak lazim seperti feet atau pon, menjadi satuan yang lebih familiar seperti meter atau kilogram.


4. Social media
Inilah aplikasi yang paling populer sejagat raya. Meskipun bukan aplikasi khusus traveling, Facebook, Twitter, hingga baru-baru ini Path, menjadi patokan bagi traveler untuk berburu tiket pesawat murah, diskon hotel, hingga berbagai info menarik lainnya.

Traveler bisa memanfaatkan momen istimewa ini dengan cara menjadi pengikut akun Twitter maskapai penerbangan atau hotel tertentu, guna mendapat info yang update mengenai potongan harga ataupun info menarik lainnya. Layak dicoba!

Aplikasi social media juga membantu traveler memberikan informasi aktivitas kita kepada kerabat dan teman-teman. Saatnya eksis!

5. Pembuatan itinerary
Untuk pengguna iPhone, ada aplikasi Kayak Travel Pro yang bisa dijajal. Aplikasi ini akan menemani saat Anda sedang berpergian. Fiturnya pun terhitung cukup lengkap, ada pencarian hotel, tiket pesawat, rental mobil, hingga mengatur serta mengedit rencana perjalanan alias itenirari, semuanya bisa dilakukan di Kayak.

Selain Kayak, ada pula TripIt, salah satu aplikasi terbaik untuk merencanakan perjalanan. Traveler hanya perlu masukan email atau bukti booking pemesanan, lalu Anda sudah bisa mendapatkan rencana perjalanan yang lengkap yang dirancang TripIt. Aplikasi ini mudah diakses dan itinerary ala TripIt ini pun bisa disebarkan ke keluarga ataupun teman anda. Seru bukan?


6. Packing
Jenis aplikasi terakhir adalah aplikasi yang bisa membantu traveler dalam packing barang. Tak percaya? Coba saja pakai Packing Pro, niscaya kegiatan packing akan jadi lebih mudah dan tidak mendatangkan masalah.

Tugas utama aplikasi ini adalah membantu traveler membuat daftar barang bawaan berdasarkan jumlah orang yang bepergian dan lama waktu bepergian. Aplikasi Packing Pro harus dimiliki bagi traveler yang pelupa karena akan sangat membantu dalam merencanakan liburan.

7. Penyimpanan Data Online
Salah satu yang terkenal adalah Google Drive. Google Drive adalah fasilitas penyimpanan online gratis dari Google, dengan kapasitas cukup besar. Asyiknya, Google Drive ini bisa diakses dari komputer juga smartphone apapun.
Google Drive memiliki fungsi layaknya Dropbox yaitu sinkronisasi data dari PC. Jadi sobat bisa membuat dan berbagi data dan dokumen di google drive tersebut. Selain itu sobat juga bisa mengakses data file dari mana saja di rumah ataupun di kantor dengan terhubung dengan internet pastinya. Ini bisa juga digunakan untuk membackup foto-foto perjalanan.

Sumber : Disini

Tips Memprediksi Cuaca

Rencana bepergian atau liburan bersama teman atau keluarga perlu banyak persiapan. Persiapan yang kurang matang dapat menyebabkan kurang nyaman dalam liburan. Salah satu yang perlu diketahui adalah kondisi cuaca, yang dalam kondisi tertentu bisa membuat acara berantakan bahkan batal.

Oleh karena itu, memperkirakan kondisi cuaca beberapa saat sebelum pergi tentu menjadi langkah yang bijaksana agar rencana bepergian dan berlibur dapat berjalan lancar.
Selain lewat informasi prakiraan cuaca di media massa, ada beberapa cara lain yang dapat dilakukan. Berikut beberapa cara yang cukup efektif dan mudah dilakukan oleh siapa saja.
  1. Cara paling mudah memprediksi cuaca adalah dengan melihat langit. Jika langit dipenuhi awan mendung, sangat mungkin hujan akan segera turun. Sebaliknya, jika langit terlihat cerah, rencana berlibur ke tempat terbuka dapat dijalankan sesuai rencana.
  2. Arah angin bisa menjadi sumber info juga. Jika ada angin lemah dari arah utara atau timur kemungkinan akan terjadi cuaca baik, namun jika datangnya dari arah barat atau barat daya, kemungkinan hujan atau gerimis akan tiba.Bagaimana cara mengetahui arah angin ? Mudah saja, basahi jari telunjuk ke dalam mulut, lalu acungkan jari ke atas menghadap lurus ke Utara, rasakan bagian paling dingin di jari tangan kalian datang dari arah mana karena sisi itulah yang menunjukan arah angin dominan bertiup.
  3. Memperkirakan cuaca dapat juga dilakukan dengan melihat serangga atau burung. Jika binatang-binatang tersebut terbang rendah atau lebih sering berada di daratan, lebih baik bersiap-siap kalau hujan bakal turun. Hal ini bisa terjadi lantaran mereka menghindari angin yang cukup kencang di atas.Lebah juga dapat dijadikan penanda hujan. Jika binatang satu ini terlihat sibuk di kebun atau pekarangan rumah, kita dapat berlega hati, karena cuaca akan cerah. Untuk kura–kura akan mencari dataran yang lebih tinggi jika hujan besar akan datang. Sedangkan semut akan membangun sarang mereka dengan tepian yang curam sebelum hujan datang.
  4. Matahari bisa membantu kita untuk memprediksi cuaca. Apabila ketika terbit memiliki warna merah tua disertai awan gelap maka kemungkinan akan turun hujan. Jika terang dengan cahaya penuh maka kemungkinan cuaca akan cerah. Jika ketika matahari terbenam warnanya kuning cerah dan warna oranye di bawahnya, maka kemungkinan hujan akan turun. Hujan juga mungkin akan turun jika warnanya kuning pucat.
  5. Kondisi bulan bisa dijadikan patokan pula. Jika bulan bersinar sangat terang, itu berarti menandakan cuaca dengan baik alias cerah. Jika banyak awan yang menyelimuti bulan ada kemungkinan hujan akan turun. Kemudian amati pula disekitar sinar bulan itu ada cincin cahaya yang disebut sebagai “halo”. Halo adalah kristal es dan sekaligus bibit air di langit sana. Jika ada cincin cahaya ini maka bisa jadi besok atau lusa akan hujan lebat.
  6. Jika kita berada di dataran tinggi, kabut bisa menjadi salah satu acuan. Jika kabut menggumpal cerah seperti awan maka cuaca mungkin akan baik. Kabut di lembah pada pagi hari, meramalkan cuaca baik. tetapi kabut di gunung menandakan hujan akan datang.
  7. Terakhir, jika hujan akan turun, umumnya hawa akan menjadi lebih lembab. Jika udara berbau seperti pupuk kompos, maka kemungkinan akan hujan. Ada peribahasa mengatakan ‘wangi bunga tercium sesaat sebelum hujan. Nah ternyata benar, bau harum menjadi sangat kuat pada udara lembab.Kalau sudah begini, jangan lupa membawa payung jika harus bepergian.

Tentu saja ini adalah cara-cara umum yang dapat dilakukan. Jika ragu dapat mengecek di badan-badan yang telah ditunjuk lewat situs resmi.
Selamat mencoba belajar memperkirakan cuaca.
Sumber : Disini

Pendakian Gn.Ciremei via Apuy

Rencana pendakian Gunung Ciremei sebenarnya sudah diagendakan jauh-jauh hari. Namun karena kesibukan dan keterbatasan waktu libur, akhirnya baru dieksekusi pada liburan awal Bulan Februari 2016 kemarin. Untuk pendakian kali ini merupakan pendakian dengan personil paling sedikit, yaitu 3 orang (efek terpisah dengan rombongan lain yang ga pernah ketemu selama pendakian).

Setelah penuh kebimbangan antara mau berangkat atau nggak, akhirnya kami (Aku, opik dan Kak Anug) pun sepakat berangkat pada tanggal 5 Februari 2016. Diawali dengan drama rebutan bus primajasa (efek libur long weekend) akhirnya kami baru bisa ketemu di CIleunyi tanggal 6 Februari 2016 jam 6.30 pagi. Setelah sarapan tahu Sumedang dan lontong, kami pun memulai perjalanan dengan menaiki elf jurusan Majalengka. Berharap dapat elf Cikijing (Majalengka) yang sedikit kosong dan ternyata nge-zonk akhirnya kami memutuskan untuk naik elf jurusan Cirebon dan turun di Kadipaten Majalengka. Perjalanan Cileunyi – Kadipaten ternyata membutuhkan waktu sekitar 2 jam, dan setelah itu dilanjutkan dengan elf Cikijing menuju Terminal Maja. Akhirnya pukul 11.30 kami pun sampai di Terminal Maja. Setelah membeli logistik (sayuran, air mineral dan melon) kami pun melanjutkan perjalanan ke basecamp Apuy dengan menggunakan mobil pick up. Perjalanan menuju basecamp Apuy dan pos 1 menghabiskan waktu perjalanan sekitar 1-1,5 jam dengan disuguhi pemandangan kebun penduduk yang aduhai indahnya…..
Pos 1 Apuy ...... Cekreeek 


Pukul 13.30 siang, akhirnya kami sampai di Pos 1 pendakian. Setelah membeli tiket 50.000 per orang, kamipun bersiap-siap untuk melakukan pendakian. Setelah sholat dan berdoa, akhirnya kami pun memulai pendakian pukul 14.10 waktu itu.
Jalur ke Pos 2
Perjalanan dari pos 1 ke pos 2 didominasi oleh jalur landai dengan beberapa jalur beraspal yang didoninasi dengan semak. Lama perjalanan normal dari pos 1 ke pos 2 sekitar 30 menit.
Sesampainya di Pos 2 (Pos Arban) yang ditandai dengan bangunan shelter yang cukup luas, kami pun memaksimalkan waktu untuk meluruskan kaki dan nafas yang lumayan ngap-ngapan (efek ga ada pemanasan dan factor U, heheheh). Setelah nafas mulai teratur dan tenaga mulai pulih, kami pun melanjutkan perjalanan ke Pos 3.
Istirahat dulu,, Perjalanan ke Pos 3
Perjalanan ke Pos 3 merupakan perjalanan paling panjang sebelum puncak. Jalur didominasi dengan hutan yang cukup lebat dengan tanjakan yang aduhai. Namun di tengah perjalanan, tiba-tiba turun hujan lebat yang memaksa kami untuk beristirahat dibawah flysheet dengan menyeduh kopi Bali yang dibawa oleh Kak Anug. Setelah agak reda, kami pun melanjutkan perjalanan ke pos 3. Tapi karena dasarnya kami pendaki yang terlalu santai dan enjoy, akhirny kami memutuskan untuk membuka tenda sebelum pos 3 setelah hari cukup gelap dan melihat tanjakan super aduhai yang bikin males untuk digeber.
Malam Pertama kami dengan seduhan kopi Malang plus cemilan 

Akhirnya kami membuka tenda yang tak jauh dari pos 3, dan bermalam di sana dengan menghabiskan waktu dengan memasak sop + seduhan kopi malang plus cemilan yang menemani obrolan ngalor ngidul hingga mata terasa berat.

Esok paginya, setelah sarapan dan beres-beres tenda, terjadi sedikit tragedi buat opik yaitu dia menginjak ranjau yang memaksanya untuk membuang sandal hotel kesayangan yang udah bau ranjau. Hahahahha. 
Akhirnya  pukul 10.00 kamipun melanjutkan perjalanan. 

Foto dengan tetangga di camp pertama
Ternyata benar, setelah tanjakan yang aduhai, pos 3 pun kami temui. Dan kami pun istirahat sebentar sambil foto kece.. cekreeek J

Tak butuh waktu lama untuk istirahat, kami melanjutkan perjalanan ke Pos 4 dan pos 5. Untuk mencapai kedua pos ini sebenernya ga butuh waktu lama sekitar 2-3 jam. Tapi berhubung kami pendaki yang terlalu santai sekali, akhirnya kami baru sampai di Pos 5 pukul 14.00. Hahahhaha

Berhubung cuaca sudah mulai mendung dan tenaga mulai terkuras, akhirnya kami memutuskan untuk mendirikan tenda di Pos 5 (Sanghyang Rangkah) dan untungnya kami mendapatkan spot tenda yang cukup untuk 2 tenda. Kami pun menghabiskan hari itu dengan makan, makan, makan dan makan lalu tidur lebih awal (jam 10 malam) untuk persiapan summit di esok hari.
Foto kece dulu di Pos 3 dan Pos 4, Cekreek 

Pukul 4 pagi kami pun bersiap untuk melakukan summit attack dan kami baru berangkat setelah sholat subuh. Ternyata benar kata orang, jalur terberat adalah jalur dari pos 5 hingga puncak. Jalur didominasi dengan tanjakan super aduhai yang memaksa lutut sering bertemu dengan perut. T_T. Akhirnya setelah penuh perjuangan, kami pun sampai di puncak pukul 7 pagi.
Bonus Pemandangan ke Puncak
Jalur ke Puncak yang bikin meringis

Setelah melakukan tradisi di puncak (sebut saja foto-foto dan bikin video) kamipun memutuskan segera turun karena angin dan matahari sudah mulai tinggi. Perjalanan turun ke pos 5 ternyata membutuhkan lamanya waktu setengah dari perjalanan naik.
Emaaak, kita sampai puncak 
Alhamdulillah
Setelah makan + tiduran bentar + beres-beres tenda, pukul 11 kamipun segera meninggalkan pos 5. Dan ternyata cuaca saat itu terlalu baik buat kami, baru berjalan sebentar eh hujan sudah datang menyambut dan menemani perjalanan pulang kami.

Dengan beberapa drama perosotan dan kemlipiran jalur, akhirnya kamipun terus menggeber langkah dan baru istirahat di pos 2 setelah kami menyadari langkah mulai oleng (efek perut lapar, hahhaha). Setelah isi tenaga, si opik pun geber duluan meninggalkan aku dan Kak Anug yang berjalanan cukup santai di belakang. Dan Alhamdulillah pukul 15.30 kita sampai di pos 1 dengan selamat meskipun kakiku mulai terseok-seok. Setelah istirahat dan bersih2, kami melanjutkan perjalanan ke Terminal Maja dengan menaiki pick-up.

Sampai di terminal Maja, opik langsung membeli sandal baru dan pecel lele sambal menunggu elf ke arah Bandung. Sampai pukul 5 sore ternyata kami belum dapat elf ke arah Bandung, dan itupun memaksa kami plus rombongan lain untuk mencarter elf. Selama perjalanan ke Cileunyi, perjalanan didominasi dengan keheningan alias tidur. Dan pukul 9 malam kami baru sampai Cileunyi. Perjalananku pun dilanjutkan dengan naik go-jek ke kosan, sedangkan opik dan kak Anug masih harus berjuang berebut primajasa, dan mereka akhirnya sampai di rumah saat subuh. Hahahahhaha
 Lamanya Perjalanan Kami :
Terminal Maja – Pos 1 (1 jam) naik Pick Up

Pos 1 – Pos 2 ARBAN (30 menit)
Pos 2 – Pos 3 Tegal Masawa (1-2 jam)
Pos 3 – Pos 4 Tegal Jamuju (45 menit – 1 jam)
Pos 4 – Pos 5 Sanghyang Rangkah (1-2 jam)
Pos 5 – Puncak  (2 jam)



Transportasi ke Apuy
  1. Bandung (Cileunyi) – Majalengka (Kadipaten) naik Elf Bandung-Cirebon selama 2 jam 25000 per orang
  2. Kadipaten – Terminal Maja  naik Elf Cikijing 1 jam 10000 per orang
  3. Terminal Maja – Pos 1 naik pick up carteran  1 jam 35000 per orang

Jumat, 29 Januari 2016

Bahaya Kegiatan di Alam Bebas



Aktivitas manusia selalu mengandung risiko, dan seringkali risiko tersebut tidak bisa dicegah atau dikendalikan namun hanya bisa ditangani supaya tidak menjadi kematian. Kegiatan mendaki gunung termasuk aktivitas manusia yang mempunyai risiko tinggi. Hal ini disebabkan aktivitas tersebut berada di tempat yang tidak lazim menjadi tempat tinggal atau aktivitas manusia.Untuk menghindari risiko pada aktivitas mendaki gunung maka yang dapat dilakukan adalah :
  1. Gunakan peralatan lengkap sesuai dengan standar keselamatan yang sesuai dengan kriteria alam yang ada.
  2. Patuhi peraturan yang berlaku dan kearifan lokal setempat.
  3. Kendalikan untuk melakukan aktivitas yang tidak melampui batas kekuatan manusia.
Jika ketiga aspek di atas sudah tidak ditepati maka risiko tersebut dipastikan akan menghampiri anda. Patut diingat bahwa pendaki yang sudah mempersiapkan diri dengan baik dan mengenal medan dengan baik masih bisa terkena risiko berbahaya, apalagi yang tidak menggunakan peralatan dengan baik dan tidak mematuhi peraturan yang berlaku.
Meskipun sudah dihindari, risiko tetap saja berpeluang terjadi, mengingat bahwa ada beberapa faktor yang tidak bisa dikendalikan oleh manusia misal cuaca, kondisi lingkungan, dan faktor lain.
CUACA BURUK.
Di bawah ini adalah kondisi-kondisi darurat yang terjadi akibat risiko kegiatan mendaki gunung dan cara penanganan pertama yang harus dilakukan untuk menghindari dampak fatal. Cuaca buruk jika sudah terjadi tidak bisa dihindari ataupun dicegah, yang bisa kita lakukan secara prinsip mencari/membuat tempat yang aman untuk melindungi diri. Pada saat terjadi cuaca buruk maka yang harus kita lakukan adalah :
Biasanya cuaca buruk akan didahului oleh tanda-tanda alam seperti mendung tebal, halilintar, dan perilaku hewan, misal serangga dan burung-burung yang tiba-tiba menghilang atau tidak bersuara, jika sudah terjadi hal tersebut maka segera cari tempat yang aman, dirikan tenda atau buat perlindungan dan segera istirahat.
  1. Pastikan bahwa tempat perlindungan aman, jangan beristirahat di bawah pohon yang rapuh atau di bawah tebing yang rawan longsor, atau di daerah aliran air, atau di daerah lintasan hewan.
  2. Jika cuaca buruk tiba-tiba datang dan belum sempat membuat perlindungan misal kabut tebal, maka lebih baik berhenti sambil melakukan observasi, jangan panik, dan setelah memperoleh tempat yang baik segera membuat tempat perlindungan.
  3. Sebaiknya jas hujan/ponco diletakkan di tempat yang mudah diambil sehingga ketika hujan lebat datang tiba-tiba bisa digunakan secara cepat untuk melindungi diri sambil menunggu mendirikan tenda/tempat perlindungan.
  4. Jika tidak mungkin untuk mendirikan tenda dan cuaca semakin buruk maka pilihan terbaik adalah kembali pulang melalui jalan yang sudah dikenali.


HIPOTERMIA.

Hipotermia adalah kondisi tubuh yang mengalami penurunan suhu badan. Manusia normal mempunyai suhu badan antara 36-37 derajat Celcius. Jika suhu badan menurun misal hingga pada titik 32 derajat Celcius maka organ-organ tubuh tidak dapat berfungsi normal.
Gejala terkena hipotermia adalah kedinginan, menggigil, lemas, kehilangan orientasi, pucat, hingga terkadang bibir terlihat membiru. Gejala awal yang terlihat simpel adalah tiba-tiba terjatuh (disorientasi), dan dalam beberapa kasus bisa sampai teriak-teriak dan dianggap kesurupan. Kondisi paling parah jika penderita sudah tidak sadarkan diri.
Penurunan suhu yang memicu hipotermia karena 2 hal utama yaitu :
  1. Tubuh kontak dengan udara dingin, dan atau pakaian yang dikenakan basah, sehingga panas tubuh kalah oleh suhu dingin dari luar tubuh.
  2. Kurang makan dan minum sehingga energi untuk menciptakan panas terbatas.
  3. Penyebab lain misal menderita penyakit tertentu.

Penanganan terhadap penderita hipotermia adalah sebagai berikut :
  1. Lindungi penderita dari kontak langsung dengan udara dingin. Periksa pakaian penderita, jika basah segera ganti dengan yang kering atau dilepas. Selimuti penderita dengan thermal blanket (dapat dibeli di toko-toko outdoor seharga Rp. 40.000-100.000), lalu lapisi dengan sleeping bag.
  2. Naikkan suhu tubuh penderita dengan cara kompres menggunakan botol berisi air hangat, dekatkan dengan sumber panas misal kompor, perapian, dan beri minuman/makanan hangat. 
  3. Penderita diajak komunikasi supaya tetap sadar.
  4. Jika penderita tidak sadar usahakan penderita untuk sadar dengan diberi stimulus tertentu seperti panggilan nama atau dirangsang dengan bau-baun (minyak kayu putih), dipijit dll.
  5. Jika penderita berteriak-teriak maka usahakan agar penderita tenang dan tetap dalam kendali penolong. Jangan turuti permintaan penderita yang tidak rasional karena saat terkena hipotermia penderita sering kali tidak dapat berpikir dengan normal.
Hal yang TIDAK BOLEH dilakukan pada penderita hipotermia :
  1. Membiarkan penderita menggunakan pakaian basah.
  2. Menganggap penderita kesurupan dan menuruti permintaan penderita.
  3. Membiarkan penderita sendirian
Hipotermia bisa dicegah, bisa ditangani, yang penting adalah penolong dalam kondisi tenang dan tersedia peralatan penolong seperti thermnal blanket, sleeping bag, alat untuk mengkompres dan makanan/minuman hangat. Mendaki gunung tentu bukan untuk menjadi celaka. Mari mendaki gunung dengan cermat dan cerdas dengan memprsiapkan diri sebaik-baiknya dan mempersiapkan peralatan untuk penanganan kondisi darurat, supaya besok bisa naik gunung lagi.

KELAPARAN.
Ini adalah ancaman bahaya yang paling gampang diprediksi dan ditanggulangi. Sebagai manusia yang setiap kali makan, maka seharusnya bisa mengukur berapa makanan yang diperlukan dalam jangka waktu tertentu. Rumus yang sering digunakan untuk membawa jumlah makanan yang diperlukan adalah 2n+1 (n adalah jumlah hari selama melakukan kegiatan), jika kegiatan dilakukan selama 2 hari, maka perbekalan yang dibawa adalah 5 x jumlah makanan dalam kondisi normal. Jika sampai terjadi kelaparan maka penyebabnya adalah:
  1. Salah perhitungan,
  2. Hilang, atau tersesat sehingga waktu kegiatan menjadi lebih lama

Kelaparan akan menjadi masalah serius, dalam jangka waktu tertentu, tergantung kondisi masing-masing orang, kelaparan dapat menyebabkan kematian. Satu-satunya jalan untuk mengatasi bahaya kelaparan di gunung adalah mencari bahan makanan dan makan.
KEHAUSAN.
Air adalah bagian yang sangat penting dalam tubuh manusia. Kekurangan cairan dalam tubuh akibatnya sangat fatal (kematian) dibandingakan kekurangan makanan. Dampak dari kehausan atau dehidrasi adalah :
  1. Pingsan
  2. Kehilangan orientasi dan pola pikir rasional
  3. Gerakan-gerakan tubuh tidak terkoordinasi (gemetar)

Jika dalam keadaan dihidrasi, maka langkah darurat yang harus dilakukan adalah :
  1. Mencari tempat berteduh (jika cuaca panas).
  2. Istirahat dan kurangi aktifitas yang tidak perlu.
  3. Cari sumber air yang bisa dimanfaatkan dengan aman.

TERSESAT.

Banyak jiwa melayang karena kecelakaan saat melakukan aktivitas mendaki gunung, dan sebagian besar kecelakaan tersebut bermula dari tersesat. Faktor penyebab pendaki gunung bisa tersesat adalah :
  1. Pendaki tidak melalui jalur resmi.
  2. Pendaki tidak kenal medan dan tidak didampingi guide.
  3. Terjadi cuaca ekstrim yang membuat pendaki tidak mengenali jalur.
  4. Pendaki lepas dari rombongan.
  5. Panik atau sebab lain seperti tidak bisa berpikir logis akibat kelaparan, dehidrasi dll.

Supaya tidak tersesat maka pendaki sebaiknya :
  1. Kenali jalur, jika anda tidak kenal jalur tersebut maka ajak orang yang benar-benar kenal dan jangan sampai terpisah dengan orang tersebut.
  2. Jika tidak ada yang kenal jalur, maka GPS (gunakan penduduk setempat) sebagai guide.
  3. Jika tidak ada anggota rombongan yang kenal jalur, tidak ada penduduk yang mau jadi guide maka gunakan IMPK (ilmu medan peta kompas) atau yang lebih canggih lagi gunakan GPS.
  4. Jangan coba-coba membuka jalur baru jika memang tidak kenal medan dan tidak punyak pengalaman survival, kecuali nama anda mau masuk media sebagai obyek pencarian Tim SAR.
  5. Ikuti jalur resmi.
Saat tersesat yang dapat dilakuan adalah :
  1. Gunakan metode STOP, site, thinking, observation, planning, duduklah hingga tenang, lalu berpikir dengan jernih dan waras, melakukan observasi lingkungan sekitar, lalu lakukan perencanaan untuk kembali ke jalan yang benar.
  2. Manajemen logistik dan peralatan lain, seperti battery, hemat energi hemat tenaga.
  3. Kembali ke jalan sebelumnya jika masih bisa dikenali.
  4. Sebaiknya cari tempat yang agak tinggi untuk melihat medan, jangan langsung turun ke bawah apalagi jika medan belum dikenali, bahaya bisa masuk jurang.
  5. Jika kondisi kabut/gelap cari tempat istirahat dan kumpulkan energi supaya besok pagi bisa kembali ke jalan yang benar.
  6. Jika sudah tidak bisa berjalan lagi segera panggil bantuan, gunakan peluit, atau rumput untuk membuat suara, atau asap (tentu jangan sampai mambakar hutan).
  7. Jika terpaksa harus berjalan untuk kembali maka buatlah jejak supaya jika terjadi apa-apa bisa dikenali oleh tim SAR, misal tanda panah, tali, barang yang mudah dikenali, kalau bisa tulis pesan lebih baik.
  8. Dengarkan suara dan tanda-tanda alam, dalam beberapa kasus, banyak survivor tertolong oleh suara azan.
  9. Lakukan tindakan survival, tetap tenang, jangan panik, dan tetap semangat untuk hidup.
  10. Terakir jika semua tidak bisa dilakukan lagi, tunggu tim SAR menemukan, dalam kondisi apapun.

KRAM KAKI.

Kram kaki/beris biasanya disebabkan karena ada ketidakseimbangan pada saat mandaki/turun atau beban yang dibawa terlalu berat, selain itu kram bisa juga disebabkan suhu udara yang terlalu dingin sehingga otot tidak bekerja dengan baik.

Untuk mencegah terjadinya kram pada kaki maka dapat dilakukan hal-hal berikut :
  1. Lakukan pemanasan dan latihan sebelum mendaki.
  2. Bawa beban yang sewajarnya.
  3. Gunakan sepatu yang melindungi kaki dengan baik dan kaos kaki yang nyaman agar kaki tidak kontak langsung dengan udara dingin.
  4. Gunakan track pole untuk mengurangi beban pada kaki.

Saat terjadi kram maka yang bisa dilakukan adalah :
  1. Istirahat.
  2. Posisikan bagian yang mengalami kram lebih tinggi dari jantung.
  3. Lakukan pijatan pada bagian yang terkena kram.

Sebenarnya kram kaki bukan termasuk dalam kondisi darurat mengancam kematian, dampak paling buruk dari kram kaki adalah merepotkan teman untuk menandu penderita, kecuali karena kram kemudian jalan terhuyung-huyung dan akhirnya terpeleset masuk jurang, almarhum.
DIGIGIT ULAR.
Jika anda bukan pawang ular dan tidak kenal jenis-jenis ular dan tidak kebal ular maka sebaiknya seriuslah jika terjadi hal ini. Ular kan menggigit manusia jika terganggu. Gunung adalah habitat ular, dan ular bisa ada di mana saja, maka sebaiknya manusia yang mengalah untuk tidak mengganggu habitat ular. Jika tergigit ular maka hal-hal yang dapat dilakukan adalah :
  1. Jangan panik, karena kepanikan akan mempercepat denyut jantung dan mempercepat racun ular.
  2. Segera ikat bagian atas dan bawah gigitan untuk melokalisir racun ular. Normalnya bagian yang tergigit ular adalah kaki, risiko terbesar jika racun menyebar dan parah selain kematian adalah amputasi, pastikan bahwa bagian yang tergigit bukan bagian leher karena akan kesulitan membuat ikatan atas dan bawah luka, dan akan lebih kesulitan lagi jika harus terjadi amputasi.
  3. Posisikan bagian tubuh yang tergigit ular lebih rendah dari jantung untuk mengurangi penyebaran racun ular.
  4. Kurangi gerak badan, hemat energi, banyak gerak akan mempercepat peredaran racun.
  5. Bawa ke rumah sakit terdekat secepatnya.

Sumber : Disini